Home

Saturday, March 31, 2012

Antara Sabar dan Mengeluh

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya. "Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati." Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?" Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?" Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?" Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah s.w.t. dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah s.w.t. dalam sebuah hadith Qudsi,:
"Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,:
" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang." 

Dan sabda Rasulullah s.a.w pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah) 
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

Thursday, March 29, 2012

Apa Ada Pilihan Lain Selain Sabar dan Ikhlas ??

Apakah ada pilihan lain selain "IKHLAS" untuk setiap kejadian yang telah terjadi.. ?
Apakah ada pilihan lain selain "IKHLAS" ketika
kegagalan itu kita alami ..??

" Sebagaimana dengan "SABAR",
IKHLAS juga merupakan suatu keharusan yang harus kita lakukan setelah kejadian dan keadaan untuk mendamaikan "

"SABAR", "IKHALAS" bukan berarti menyerah...!!! bukan pula ketiadaan tindakan untuk mendapatkan suatu keadaan yang lebih baik.

Akan tetapi DUA komponen ini (SABAR dan IKHLAS)adalah sarana PENDAMAI untuk KECEMERLANGAN PERENCANAAN serta KEARIFAN PIKIRAN dan TINDAKAN. atas apa yang ingin kita peroleh dalam kehidupan ini.

“Banayak orang mengatakan kalu berbicara sabar dan ikhlas ini sangatlah mudah namun dalam pengaplikasiannya sulit.”
Orang yang demikian sering sekali adalah korban dari setiap keputusan dan tindakan yang dilakukannya, yang tidak sesuai dengan keadaan yang diharapkannya serta “MENGELUH” sebagai sarana dan alat yang mentenagai kalimat diatas.

Berhati –hatilah terhadap keluhan Anda karena orang yang pertama sekali yang mendengakan keluhan itu adalah Anda sendiri yang dapat MENGKERDILKAN pikiran Anda dan MERAGUKAN setiap rencana Tuhan Yang Mulia serta PEMBURUK dan PENERPURUK segala tindakan yang Anda lakukan.

Sahabat, izinkan saya menyampaikan sesuatu bahwa :

Kau adalah jiwa kesayangan dan kecintaan Tuhan
yang terlalu kuat untuk sekecil-kecilnya keadaan
yang kau ciptakan berdasarkan apa yang telah kau putuskan
pada masa lalu.

IKHLASLAH..

SABARLAH..

Berdamailah dengan masalalu Anda
Berfokuslah dengan besarnya peluang dimasa depan itu
yang penuh dengan kemungkinan yang membahagiakan Anda

Bukankah setiap ujian dari Tuhan sebanding dengan kekuatan

dan yang bisa Anda Atasi ..?

Bukankah Setiap ujian itu adalah pemulia dan peng-arif Anda dalam kehidupan..?


Bukankah Sudah terlalu banyak orang dengan kesabaran

dan keiklasan menjadikan pribadinya lebih cemerlang dan bahagia..??

Jika demikian kenapa tidak Anda upayakan dengan cara yang sama..??


“BERFOKUSLAH TERHADAP YANG ANDA BELUM BISA LAKUKAN

HINGGA YANG BISA ANDA LAKUKAN DENGAN KESABARAN DAN KEIKLASAN
SEBAGAI PENGUPAYA DALAM MERUBAH KEADAAN YANG MEMBAHAGIAKAN DAN MENDAMAIKAN.


Sumber : http://www.kaskus.us

Wednesday, March 28, 2012

Cerita Inspiratif (Kisah Dua Ekor Katak)

Sebuah kisah yang mungkin akan menginspirasi dan menajadi bahan renungan buat kita, 



Sekelompok katak sedang berkelana melewati hutan, dan dua dari mereka jatuh ke dalam lubang yang dalam. Saat katak yang lain melihat betapa dalamnya lubang itu, mereka berkata pada dua katak itu bahwa mereka akan mati.

Dua katak itu mengabaikan komentar itu dan mencoba melompat keluar dengan segala kekuatannya. Katak yang lain terus berkata kepada mereka untuk berhenti, karena mereka sudah pasti mati. Akhirnya, salah satu dari katak itu mendengarkan dan menyerah. Ia jatuh dan mati. 

Katak yang lain terus melompat sekuat tenaga. Sekali lagi, gerombolan katak itu berteriak padanya untuk menghentikan rasa sakitnya dan lebih baik mati saja. Ia melompat lebih kuat lagi dan akhirnya berhasil. Saat ia keluar, katak yang lain berkata, "Apakah kamu tidak mendengarkan kami?" Katak itu mengatakan kalau dirinya tuli. Ia mengira bahwa mereka menyemangatinya sepanjang waktu.

Jangan selalu mendengarkan anggapan buruk orang lain terhadap apa yang kita lakukan. Anggapan buruk akan menjadi penghalang yang besar dalam perjalananmu apabila kamu mengindahkannya. Percayalah bahwa kamu bisa mencapai tujuanmu dengan caramu sendiri!

Sumber : http://www.lovevirtue.com

Tuesday, March 27, 2012

Sebuah Renungan.. (maafkan aku ibu)

Apa masih pantas kita mengeluh tentang ibu kita??? dan renungkan kembali apa yang kita sudah perbuat untuk kebahagian ibu kita??
 
Saat kau berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikan. Sebagai balasannya, km menangis sepanjang malam.
 

Saat kau berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan. Sebagai balasannya, kau kabur saat dia memanggilmu.
Saat kau berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang. Sebagai balasannya, kau buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kau berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna Sebagai balasannya, kau coret-coret dinding rumah dan meja makan.
Saat kau berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian2 yang mahal dan indah. Sebagai balasannya, kau memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.
Saat kau berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai balasannya, kau berteriak.NGGAK MAU!!
Saat kau berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, kau lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat kau berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, kau tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat kau berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus pianomu. Sebagai balasannya, kau sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.
Saat kau berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun. Sebagai balasannya, kau melompat keluar mobil tanpa memberi salam.
Saat kau berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop. Sebagai balasannya, kau minta dia duduk di baris lain.
Saat kau berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa. Sebagai balasannya, kau tunggu dia sampai di keluar rumah.
Saat kau berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya. Sebagai balasannya, kau katakan dia tidak tahu mode.
Saat kau berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan. Sebagai balasannya, kau tak pernah meneleponnya.
Saat kau berumur 15 tahun, pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kau kunci pintu kamarmu.
Saat kau berumur 16 tahun, dia ajari kau mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kau pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kau berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kau pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kau berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kau lulus SMA. Sebagai balasannya, kau berpesta dengan temanmu hingga pagi.
Saat kau berumur 19 tahun, dia membayar biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai balasannya, kau minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kau tidak malu di depan teman-temanmu.
Saat kau berumur 20 tahun, dia bertanya, Dari mana saja seharian ini? Sebagai balasannya, kau jawab, Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!
Saat kau berumur 21 tahun, dia menyarankan satu pekerjaan yang bagus utk karirmu di masa depan. Sebagai balasannya, kau katakan,Aku tidak ingin seperti Ibu.
Saat kau berumur 22 tahun, dia memelukmu dengan haru saat kau lulus perguruan tinggi. Sebagai balasannya, kau tanya dia kapan kau bisa ke Bali.
Saat kau berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1set furnitur untuk rumah barumu. Sebagai balasannya, kau ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furnitur itu.
Saat kau berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai balasannya, kau mengeluh,Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya seperti itu?
Saat kau berumur 25 tahun, dia mambantumu membiayai penikahanmu. Sebagai balasannya, kau pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500km.
Saat kau berumur 30 tahun, dia memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai balasannya, kau katakan padanya,Bu, sekarang jamannya sudah berbeda!
Saat kau berumur 40 tahun, dia menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat. Sebagai balasannya, kau jawab,Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu..
Saat kau berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kau baca tentang pengaruh negatif orang tua yang menumpang tinggal di rumah anak-anaknya.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang, dan tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan..........


Sumber : http://www.michaelyamin.ne

Monday, March 26, 2012

Navigasi Hatimu Dengan Ikhlas


“Hati memiliki Logika yang tidak mampu dipahami oleh akal pikiran” – Blaise Pascal

Sulit Merasakan Perasaan
Berbagai permasalahan dan ketidakbahagiaan manusia di zaman sekarang bersumber dari emosi. Salah satu penyebabnya adalah karena mereka membiarkan diri disetir oleh akal (otak) sehingga sulit memahami dan mengungkapkan emosi sendiri.

Emosi selalu dianggap lemah dan cenderung diabaikan. Sejak kecil kita di didik dalam sistem yang lebih mengutamakan IQ (kecerdasan otak) dari pada EQ (Kecerdasan emosi). Sementara dalam budaya Timur, kita diajarkan untuk mengekang emosi, dimana pria tidak boleh menangis dan wanita harus pandai memendam perasaan.
Semakin dewasa, ruang ekspresi itu pun kian terbatas karena kita dituntut untuk lebih pandai mengendalikan emosi. Lama kelamaan, emosi kita pun menjadi semakin lemah. Bahkan wanita yang semula dianggap lebih berperasaan dibanding pria, semakin mirip pria yang sulit mengakui perasaannya.
Kehidupan yang super sibuk dan keras juga membuat wanita harus bersikap tegar. Sehingga tanpa sadar kita pun terbiasa menekan perasaan. Dan, ketika emosi sedang bergejolak, kita terbiasa mengalihkannya dengan membahas, “mengapa saya sedih, seharusnya saya marah”. Dengan kata lain, kita lebih sering memikirkan perasaan ketimbang merasakannya.


Memahami Emosi
Seperti halnya pikiran untuk dipikirkan, maka perasaan (emosi) untuk dirasakan. Selama ini kita cenderung menafsirkan kata “mengendalikan emosi” dengan memendam atau mengekang emosi. Padahal sejatinya berasal dari emotion, dalam bahasa Inggris, “e” kependekan dari Electromagnetic“, berarti gelombang elektromagnetik dan motion yang berarti gerakan. Jadi emosi adalah gelombang elektromagnetik yang bergerak di dalam tubuh kita.
Karenanya emosi memiliki beberapa sifat, antara lain :

Tarik-menarik
kita adalah apa yang kita fikirkan.
apa yang kita fikirkan akan menarik segala hal yang sama sifatnya. Maka, jika kita memulai hari dengan perasaan tidak enak, akan mengundang hal-hal yang tidak mengenakkan pula. Begitu pun kalau kita selalu merasa sedih, akan cenderung menarik sesuatu yang menyedihkan dan sulit menarik sesuatu yang bersifat bahagia.

Selalu ingin bebas
Seperti sifat energi lainnya, emosi harus dilepas atau diekspresikan. Kalau tidak dilepaskan (supress), ia akan “bersembunyi” di dalam bawah sadar kita dan terus aktif mencari celah untuk keluar. Manifestasinya bisa muncul dalam berbagai gangguan fisik (migran, maag, kanker, stroke), psikis (stress, depresi), bahkan jiwa (psikopat).





Ikhlas sebagai kuncinya

Kalau seorang pilot membutuhkan alat navigasi untuk mengendalikan pesawat sampai ke tujuan, maka emosi dirancang super-canggih oleh Tuhan untuk menuntun kita pada tujuan hidup, yaitu kebahagiaan. Melalui emosi kita bisa mengetahui apakah kita masih berada di zona nafsu (yang diliputi berbagai emosi negatif, seperti marah, takut, cemas) atau sudah berada di zona ikhlas (diliputi oleh rasa nyaman, tenang, damai), dimana kita bisa menemukan kebahagiaan sejati.
Namun karena kurang paham menggunakan “instrumen” tersebut (emosi), kita mudah lepas kendali dan terjebak di zona nafsu. Berbagai masalah timbul karena kita bertindak di saat hati masih dikuasai nafsu.
Mengendalikan emosi artinya bukan mengekangnya, tapi justru melepaskannya. Namun yang dilepaskan disini adalah nafsu. Agar terbebas dari emosi, kita tidak boleh lari dari perasaan. Sebaliknya kita harus mau menerima dan menghadapinya dengan ikhlas. Kondisi ikhlas hanya dapat dirasakan ketika otak (pikiran) dan hati (perasaaan) berjalan selaras.
Berdasarkan suatu penelitian, frekuensi otak, dan hati bisa bertemu pada gelombang alfa (bawah sadar) atau ketika tubuh dalam kondisi relaks seperti saat bermeditasi atau berzikir. Dalam kondisi ini kita harus “berdialog” dengan hati untuk merasakan semua sensasi emosi yang muncul. Jadi ketika kita sedang bersedih, jangan ditahan atau dihindari. Sambutlah perasaan itu apa adanya dan biarkan hati Anda menjerit atau menangislah sepuasnya sampai Anda merasa “plong”. Perasaan lega, tenang, dan damai inilah yang menandakan kita sudah merasa ikhlas.
Untuk melakukannya, mungkin awalnya sulit. Tapi kalau kita rajin melatih “otot” ikhlas ini, lama -kelamaan akan semakin kuat dan bekerja secara otomatis. Jadi, apapun masalah Anda, pastikan hati Anda dalam posisi ikhlas sebelum melangkah. DIjamin segalanya terasa mudah dan hidup menjadi lebih happy.

Sumber : www.quantunikhlas.com 

Sunday, March 25, 2012

Detik-detik Sakaratul Maut Rasulullah SAW




Inilah bukti cinta yang sebenar-benarnya tentang cinta, yang telah dicontohkan Allah SWT melalui kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, meski langit mulai menguning di ufuk timur, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayapnya. Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.

Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.

“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.

“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.

“Siapakah itu wahai anakku?”
“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.

Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.

“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.

Fatimah menahan ledakkan tangisnya.

Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.

“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.

Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.

“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.

“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”

“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.

Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.

“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh.

Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.

“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.

Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.

“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.

Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.

“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.

Sumber : http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-nabi-muhammad-saw.html

CINTA SEJATI SEORANG IBU TERHADAP ANAK-ANAKNYA




Wanita itu sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala seperti wanita yang masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi pendorong dan bualan orang disekitarnya. Maklumlah, ia memang seorang penyair dua zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa bin Amru, demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di kalangan orang Arab. Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr :

"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada Sakhr, malang. Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang dii ufuk barat Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat mereka, nescaya aku bunuh diriku."
Setelah Khansa memeluk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakan untuk menyemarakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera yang kesemuanya diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani. Kemudian puteranya itu telah diserahkan untuk berjuang demi kemenangan dan kepentingan Islam. Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan dan cabaran.

Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan tempur untuk menentang Farsi. Semua Islam dari berbagai kabilah telah dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuan tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan ke medan perang, "Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela pula. Demi Allah, yang tiada tuhan selain Dia, sesungguhnya kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara-maramu, aku tidak pernah merendahkan keturuna kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubungan kamu. Kamu telah tahu pahala yang disediakan oleh Allah s.w.t. kepada kaum muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahawasanya kampung yang kekal itu lebih baik daripada kampung yang binasa."

Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imran yang bermaksud, "Wahai orang yang beriman! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga menjadi orang yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata, "Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang dengan musuh kamu. Gunakanlah semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan dari Allah s.w.t.. Jika kamu melihat api pertempuran semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperangan yang sedang bergejolak, masuklah kamu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapat balasan di kampung yang abadi, dan tempat tinggal yang kekal."

Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sembahyang masing-masing untuk mengerjakan perintah Allah s.w.t. iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah s.w.t. memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap-sedia sebaik sahaja semboyan perang berbunyi. Perang satu lawan satu pun bermula dua hari. Pada hari ketiga bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun mereka tetap yakin akan pertolongan Allah s.w.t..

Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikit pun berasa takut. Sambil mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang dari mereka bersyair, "Hai saudara-saudaraku! Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan nasihat. Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah. Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-api ia bersyair,

"Demi Allah! Kami tidak akan melanggar nasihat dari ibu tua kami Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur mush-musuh bersama-sama Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah." Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya dan bersyair, "Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas tidak goncang Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri. Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri Dapatkan kemenangan yang bakal membawakegembiraan di dalam hati Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."

Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya. Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair, "Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan Dan bukanlah pula kerana 'Amru yang pujiannya sudah lama terkenal Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke jurang bahay, dan musnah mangsa oleh senjataku." Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan syurga diiringi oleh doa munajat bondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau kerana pada mulanya tentera Farsi menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, sementara tentera berjalan kaki berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya. Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya, memijak-mijak tentera Farsi yang lannya. Kesempatan ini digunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka. Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya mereka lari lintang-pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian kecil sahaja yang dapat menyelamatkan diri.

Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui syahid di medan Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syuhada itu terbujur empat orang adik-beradik Khansa. Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa memberitahukan bahawa keempat-empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus memuji Allah dengan ucapan,

"Segala puji bagi Allah s.w.t., yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka, dan aku mengahrapkan darii Tuhanku, agar Dia mengumpulkan aku dengan mereka di tempat tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup dengan meninggalkan mayat-mayat puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari peristiwa peperanan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan 'Ummu syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid."

Sumber : http://tanbihul_ghafilin.tripod.com/1001kisahteladan3.htm

Saat kesulitan menghimpit, bersabarlah…. (untuk diriku dan untuk semua)


Saat kita menghadapi masalah. Saat kita memerlukan pertolongan, yang kita bisa lakukan selain shalat adalah bersabar. Memang ada yang lain? Usaha!
Ya...  usaha tentunya, yang sebenarnya usaha adalah bagian dari sabar. Hanya saja usaha dalam rangka sabar lebih bermakna ketimbang hanya usaha saja yang bisa saja membuat kita frustasi. Memang, makna kesabaran bukanlah kita diam, pasrah, dan menyerah. Sabar bersanding dengan usaha bahkan dalam berbagai ayat kita temukan sabar sering disandingkan dengan kata jihad. Inilah maknanya buat kita,
Usaha/jihad + shabar = pertolongan Allah SWT
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu
dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Ali 'Imraan: 200)


Jadi janganlah cepat menyerah. Majulah terus, usahalah terus, sebab jika kita
sabar insya Allah, Allah SWT akan menolong kita karena ini yang diperintahkan-Nya kepada kita. Kenapa harus takut jika ada jaminan dari Allah? Kenapa harus ragu jika Allah SWT akan menolong kita? Ini bukan kata saya, ini ayat Al Quran, yang ditujukan untuk kita semua.

Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan (QS Alam Nashrah :4)

Dengan bersabar, kita akan menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup. Bagaimana tidak, pertolongan Allah SWT sudah di depan mata. Tinggal sejauh mana kita bisa meraih pertolongan tersebut dengan kesabaran kita. Dan yang paling penting untuk kita ingat, Kesabaran itu tidak ada batasnya, karena ketika kita merasa kesabaran kita habis, maka ada Allah SWT yang menyambung kesabaran kita jika kita yakin. Semoga Allah selalu memelihara kesabaran di dalam hati kita..Amin....


sumber : http://www.motivasi-islami.com

Saturday, March 24, 2012

Semua Berawal dari Diri kita Sendiri

Tidak bisa dipungkiri bahwa kita sering merasa jatuh dan hilang semangat dalam menjalani hidup. hasilnya, tidak jarang diantara kita mencari kambing hitam dari keterpurukan kita, tanpa pernah merenungkan benar atau salahkah langkah yang kita buat. Introspeksi diri, itu yang jarang sekali saat ini dilakukan ketika seseorang di timpa suatu masalah. Mereview apa yang telah kita lakukan tahap demi tahap akan membuat kita tau langkah mana yang kurang tepat sehingga kita terjerumus dalam keterpurukan, bukan kah ada pepatah yang mengatakan "Pengalaman adalah guru yang paling berharga , so.... tidak ada salahnya kita merenung sejenak terhadap apa yang sudah kita lakukan. setelah itu, untuk bangkit kita perlu motivasi diri untuk mencapai apa yang kita cita2kan.
Ada banyak cara yang kita lakukan untuk membuat bangkitnya motivasi di diri kita. dan sebagai salah satu contohnya dengan membaca cerita-cerita inspiratif, menonton film yang inspiratif, mengikuti seminar-seminar motivasi, bahkan yang paling sederhana melalui kata-kata motivasi. sederhana memang kelihatannya, tetapi melalui kata-kata itu, kita mampu memotivasi diri kita sendiri asalkan kita mulai diri kita dengan fikiran-fikiran positif.
Berikut ini ada beberapa kata-kata motivasi, yang semoga saja bisa menjadi manfaat buat kita semua.
- Ketika diri kita merasa telah dikhianati dan dikecewakan, berdoalah agar suatu saat kau tak akan mengkhianati dan mengecewakan, karena kamu juga telah merasakan betapa sakitnya dikhianati dan dikecewakan.
- Ketika diri kita merasa telah dikhianati dan dikecewakan, berdoalah agar suatu saat kau tak akan mengkhianati dan mengecewakan, karena kamu juga telah merasakan betapa sakitnya dikhianati dan dikecewakan.
- Semua orang sukses terlihat enak, nyaman, kaya, baik, tanpa masalah. Itu tidak benar, orang sukses selalu mempunyai masalah dalam hidupnya. Apapun bentuk masalahnya.
- Jangan berusaha/mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang kamu dapat juga hanya setengahnya.
- Jangan lelah untuk mencari ilmu karena segala sesuatu di dunia ini perlu ilmu, jika tak ada ilmu maka kita sama saja dengan orang mati, tak akan bisa berbuat apa-apa.
- Datangilah sahabatmu di saat dia susah dan lenyaplah di saat dia bahagia, karena sesungguhnya kamulah yang akan diingat di saat dia sedang susah di saat kamu membantunya
- Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada sejuta kata yang tiada guna.
- Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya.
- Berusaha untuk selalu berfikir positif dan optimis dalam semua kesulitan ,Jangan terobsesi pada pengalaman masa lalu atau masa depan, tapi tataplah masa kini. Masa lalu sudah lewat, tak akan kembali lagi, masa depan itu belum terjadi jadi kita tak tahu apa yang terjadi dan akhirnya hanya berangan berharap sesuatu, tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat keputusan terhadap diri kita.
- Berfikir positif dan optimis terlihat seperti kalimat puisi yang sepele, tapi sdarilah ini sangat penting dalam peran anda mengambil keputusan yang akan menentukan kesuksesan atau kehancuran
-Apapun yg terjadi, nikmati hidup ini. Hapus air mata, berikan senyummu. Kadang, senyum terindah datang setelah air mata penuh luka.
- Mencemaskan apa yg mungkin terjadi hanya membuang waktumu. Itu hanya membebani pikiranmu dan mengambil kebahagiaanmu.
- Jangan menunggu waktu yg tepat tuk melakukan hal yg baik. Jangan terus bertanya apa yg mungkin terjadi, beranikan diri!
- Kadang, masalah adalah satu-satunya cara tuk tahu siapa yg tulus peduli padamu dan siapa yg berpura-pura jadi temanmu.
- Jangan menyerah atas sesuatu yg sangat kamu inginkan. Memang sulit tuk menunggu, tapi akan lebih sulit jika akhirnya kamu menyesal.
- Masalah adalah ujian pendewasaan. Jadi tidak ada alasan menyalahkan orang lain. Benahi diri sendiri dan jadi pribadi yg dewasa.
- Setiap cobaan yg terjadi, adalah atas kehendak Tuhan. Dan setiap kehendak Tuhan adalah untuk memuliakan.
- Sahabat, adalah mereka yang tetap ada, walau seluruh dunia berkata kau tak lagi berharga. -@falafu
- Terkadang, yg tidak baik menurut kita adalah yg terbaik menurut Tuhan. Gunakan kebesaran hati untuk dapat menyikapi hal itu.
- Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan untuk takut mengalaminya kembali sehingga anda tak mau mencoba lagi , tapi lihatlah kegagalan sebagai kesuksesan mengetahui cara yang salah
- Apabila kamu melihat suatu keindahan, bersyukurlah karena kamu masih bisa menikmati keindahan yang belum tentu akan kamu bisa lihat lagi.
- Waktu adalah pedang, jika kamu bisa menggunakan dengan baik, maka pasti akan membawa keberuntungan, tapi jika kau menggunakan dengan buruk, pasti dia akan membunuhmu.
- Hargai dan hormati orang lain jika kita ingin dihormati dan dihargai orang lain, serta hormati dan hargai diri sendiri terlebih dulu baru kita bisa menghargai dan menghormati orang lain.
- Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang telah kamu dapat. Satu harta yang sangat berharga yang jarang dimiliki orang masa kini, itulah kejujuran.
- Hakekat semua manusia mempunyai derajat yang sama, kita tak perlu membedakannya karena akibatnya akan membuat diri kita juga rendah.
- Ketika keadaan mengharuskan untuk menangis, tak usah berpura, menangislah. Tak semua air mata berarti lemah.
- Mereka yang terus hidup penuh dengan kekerasan hati akan membawa kedalam kehidupan yang tidak mensejahterakan.
- Jgn hitung brp kali org menyakiti & meninggalkanmu, tp brp kali kau menyakiti Tuhan & Ia tdk prnh meninggalkanmu
sumber :Ageboy Blog: http://ageboy.blogspot.com/2012/03/kumpulan-kata-kata-motivasi-kehidupan.html#ixzz1q2CEIsD9